Rintis Karier

8 Kelebihan Kerja di Startup dan Kekurangannya. Pertimbangkan sebelum Terima Tawaran Kerja!

PNS bukan lagi menjadi satu-satunya pekerjaan impian untuk anak muda zaman sekarang. Soalnya, banyak anak muda zaman sekarang mengincar lowongan kerja di startup.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan startup dengan berbagai model bisnis, berdiri di Indoneisa.

Mulai dari e-commerce, marketplace properti, healthcare service, fintech, software-as-a-service (SaaS), dan lain-lain.

Makanya, perusahaan-perusahaan ini pun mencari talenta-talenta baru dengan fokus skill di bidang teknologi dan marketing.

Masuk ke dunia yang benar-benar baru, dapat menjadi pengalaman berharga bagi generasi milenial dan gen Z.

Namun, pasti bukan cuman pengalaman, ‘kan, yang kita cari selama bekerja?

Kira-kira apa lagi, ya, kelebihan kerja di startup?

Yuk, simak paparan lengkap di bawah ini!

8 Kelebihan Kerja di Startup

1. Banyak Peluang Baru

peluang kerja di startup besar
Freepik.com/peoplecreations

Sebagaimana diketahui, beberapa tahun ke belakang banyak perusahaan startup baru membuka lowongan pekerjaan.

Jadi, peluang kita bekerja dan mengembangkan karier sangat terbuka luas.

Tinggal pilih saja, posisi apa yang mendukung skill kita untuk berkembang.

2. Kesempatan Belajar Hal Baru

Semenjak banyak perusahaan startup  di bidang teknologi muncul, banyak lowongan pekerjaan dengan bidang yang masih sangat baru.

Sebut saja Digital Marketer, Social Media Specialist, Data Scientist, dan lain-lain.

Nah, ini adalah kesempatan kita belajar hal baru sekaligus mempraktikkannya.

Selain itu, saat bekerja di perusahaan startup, biasanya kita akan diminta bantuan untuk mengerjakan dua hingga tiga hal sekaligus.

Misalnya, posisi kita adalah sebagai SEO Content Writer, bisa saja kita akan diminta bantuan untuk menulis copywriting media sosial atau UX writing pada laman aplikasi.

Nah, hal ini jangan dijadikan beban, ya!

Justru, ini adalah kesempatan kita mempelajari hal-hal baru dan mengumpulkan portofolio.

3. Jam Kerja Fleksibel

Mayoritas perusahaan startup berorientasi pada hasil kerja dan perkembangan.

Dengan begitu, tidak peduli bekerja dari jam berapa sampai jam berapa, yang penting kita berkontribusi pada perkembangan perusahaan.

Jadi, kita tinggal menyesuaikan diri saja dengan deadline pekerjaan dari perusahaan.

Selama pekerjaan bisa selesai sebelum deadline dan hasilnya bagus, posisi kita aman, kok!

4. Tempat Kerja Fleksibel

work from home
sumber: Freepik.com/tirachardz

Selain jam kerja, lokasi kerja pun biasanya sangat fleksibel.

Sebagian besar perusahaan startup, terutama di bidang teknologi, memberlakukan sistem hybrid.

Artinya, dengan sistem ini, ada kalanya kita bekerja di kantor dan ada kalanya pula kita bekerja di rumah atau work from anywhere yang kita suka.

Biasanya saja kantor memberlakukan bekerja di kantor hanya seminggu sekali, seminggu dua kali, dua minggu sekali, atau sebulan sekali (tergantung kebijakan masing-masing perusahaan).

Sisanya, kita bisa bekerja dari mana saja, yang penting kerjaannya beres.

5. Peluang Menyalurkan Ide Kreatif Terbuka Lebar

Biasanya (tidak semua), pegawai di korporat-korporat besar sulit menyalurkan ide kreatifnya secara langsung, terutama jika levelnya masih entry level alias karyawan baru.

Namun, kebanyakan perusahaan startup, akan membuka peluang bagi kita untuk menyalurkan ide kreatif yang ada di kepala.

Selama kita memiliki argumentasi yang kuat, manajer kita pasti (setidaknya) menampung dan mengapresiasi ide tersebut.

Soalnya perusahaan startup sangat haus ide untuk meningkatkan pertumbuhan dan menambah model bisnis yang baru.

Tidak jarang juga, setelah kita mengeluarkan ide, manajer akan membuat rapat untuk membahas ide tersebut.

6. Kesempatan Meningkatkan Jenjang Karier

Kesempatan meningkatkan jenjang karier di perusahaan startup pun sedikit lebih besar dibandingkan jika bekerja di korporat besar, apalagi kalau kita bekerja di perusahaan tersebut ketika baru mulai berdiri.

Soalnya, perusahaan startup akan memulai bisnis dengan sedikit tenaga kerja.

Jika perusahaan bertumbuh dan kita memberikan kontribusi yang signifikan, bukan tidak mungkin, ketika perusahaan akan merekrut karyawan baru, kita bisa naik jabatan menjadi manajer untuk anak-anak baru.

7. Outfit Kerja Fleksibel

outfit kerja di startup
sumber: Unsplash.com/Austin Distel

Biasanya, ketika bekerja di perusahaan besar, kantor menuntut kita berpakaian formal.

Misal, atasan kemeja dengan bawahan celana bahan atau berwarna hitam.

Nah, kalau outfit bekerja di perusahaan start-up, biasanya tidak akan terlalu dibatasi.

Selama masih sopan, ya!

Kamu masih bisa mengenakan t-shirt dengan bawahan celana jeans atau midi dress setiap kamu ke kantor.

8. Gaji Relatif Besar

Salah satu alasan banyak orang berbondong-bondong kerja di startup adalah gaji yang sangat kompetitif.

Soalnya, banyak startup yang “berebut” talenta-talenta terbaik di bidang teknologi dan pemasaran.

Makanya, untuk memenangkan persaingan mendapatkan tenaga kerja yang kredibel, perusahaan startup biasanya akan menawarkan gaji cukup besar ditambah benefit lainnya.

Contoh benefit lainnya adalah alat kerja dengan spesifikasi tinggi, jatah cuti lebih panjang, asuransi swasta, dan lain-lain.

4 Kekurangan Kerja di Startup

Selain kelebihan, ada juga kekurangan yang harus dipertimbangkan sebelum mengiyakan tawaran kerja dari perusahaan startup.

Berikut adalah beberapa di antaranya.

1. Belum Stabil

bisnis belum stabil
sumber; Freepik.com/yanalya

Ya, namanya juga perusahaan rintisan.

Perusahaan startup memulai bisnisnya dengan mencetuskan model bisnis baru yang dirasa potensial untuk perilaku pasar saat ini.

Jadi, saat baru mulai berdiri, akan ada banyak A/B testing di setiap divisinya.

Perusahaan akan mengalami berbagai jenis kegagalan dan keberhasilan di saat yang sama.

Jika perusahaan tidak bisa bertahan, bukan tidak mungkin mereka akan menutup bisnisnya atau terpaksa melakukan layoff karyawan.

2. Satu Orang Bisa Meng-handle Beberapa Pekerjaan

Bekerja di startup, terkadang, memaksa kita untuk multitasking.

Tidak menutup kemungkinan, kita akan melakukan pekerjaan di luar job desk kita.

Misalnya, jika kita bekerja sebagai E-commerce Specialist, yang tugas utamanya mengelola penjualan produk perusahaan di berbagai marketplace.

Namun, di luar tanggung jawab tersebut, kita bisa juga diminta membantu menyukseskan sebuah marketing campaign karena divisi Brand kekurangan tenaga.

Poin ini sebenarnya kekurangan kerja di startup sekaligus kelebihannya sih.

Satu sisi kita akan sangat lelah, tetapi di sisi lain, kita akan belajar sesuatu dari proyek ini.

3. Tuntutan Pertumbuhan Individu dan Perusahaan adalah Kewajiban

Mungkin banyak perusahaan yang menuntut kita untuk bekerja secara baik saja.

Namun, di banyak perusahaan startup, hal tersebut tidak cukup.

Kita dituntut bertumbuh, baik secara hasil pekerjaan individu, tim, dan juga perusahaan.

Kita harus meyakinkan manajemen bahwa seiring bertambahnya waktu, skill kita bertambah, hasil kerja kita bertambah, dan perusahaan pun ikut bertumbuh.

Belum lagi kamu juga dituntut memiliki inovasi yang baru untuk membantu pertumbuhan perusahaan.

4. Harus Selektif sebelum Menerima Kerja

Diterima bekerja di perusahaan startup adalah hal yang sangat baik.

Namun, untuk mencegah berbagai kemungkinan buruk, kita harus lebih banyak melakukan observasi.

Hal ini diperlukan untuk mendukung keamanan dan kenyamanan kita dalam bekerja. Jadi, jangan asal terima ketika mendapat tawaran gaji besar, ya!

Setidaknya perhatikanlah beberapa item berikut sebelum menerima tawaran kerja:

  • Bidang bisnis yang dijalankan perusahaan apakah akan bertahan lama atau tidak
  • Model bisnis perusahaan sudah matang atau masih meraba-raba
  • Siapa investornya (supaya memiliki gambaran apakah perusahaan akan bertahan lama atau tidak)
  • Jaminan apa saja yang diberikan perusahaan

***

Itulah kelebihan dan kekurangan kerja di startup yang bisa kamu pertimbangkan sebelum menerima tawaran kerja.

Semoga artikel ini membantu kamu dalam memilih pekerjaan, ya!

Nantikan juga artikel menarik lainnya, hanya di KelasPekerja.com!

Theofilus Richard

SEO Specialist & Content Writer || Formerly write for Tribun Jabar, 99.co Indonesia, Rumah123, and AlteaCare || Currently, write for Mitra Keluarga and FOR YOU at KelasPekerja.com!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *