Cara Mengatur Uang Gaji 2 Juta per Bulan Paling Realistis. Masih Bisa Nabung, kok!

Gaji sebesar Rp2 juta per bulan sebenarnya masih bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan satu bulan selama tidak boros. Lalu, bagaimana cara mengatur uang gaji 2 juta?

Gaji sebesar Rp2 juta per bulan memang terhitung kecil.

Jadi, kita harus memutar otak agar uang sebesar itu bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Maka dari itu, kita harus cermat dalam menggunakan uang sekecil apa pun itu.

Biasakanlah mencatat pengeluaran yang kamu lakukan setiap harinya.

Hal ini bertujuan untuk memudahkan kamu mengendalikan dan mengelola uang yang kamu miliki.

Lalu, bagaimana cara mengatur uang gaji 2 juta per bulan secara realistis?

Yuk, cek selengkapnya di sini!

7 Cara Mengatur Uang Gaji 2 Juta per Bulan

1. Catat Jenis Pengeluaran Prioritas

Setelah menerima gaji di akhir bulan, jangan langsung membelanjakannya, ya!

Bukalah buku catatan kamu dan tulis semua kebutuhan prioritas bulan ini.

Misalnya:

• Bahan makanan
• Biaya makan ketika sedang berada di luar rumah
• Tagihan listrik dan air
• Cicilan dan utang

2. Gunakan metode 50:30:20

Gaji sebesar Rp2 juta per bulan sebenarnya setara dengan upah minimum provinsi (UMP) di beberapa daerah.

Artinya, jumlah tersebut dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan minimum setiap orang.

Kuncinya adalah alokasi dana yang tepat!

Salah satu metode alokasi gaji yang paling sering digunakan adalah 50:30:20.

Makna dari perbandingan tersebut adalah sebanyak 50% dari gaji digunakan untuk kebutuhan pokok (makan serta tagihan listrik dan air), 30% belanja sesuatu yang diinginkan, dan 20% untuk menabung atau investasi.

Dari gaji Rp2 juta per bulan, berarti sebanyak Rp1 juta harus dialokasikan untuk membeli bahan makanan, tagihan listrik, dan transportasi.

Kemudian, sebesar Rp600 ribu bisa kamu gunakan untuk jajan atau membeli sesuatu yang kamu inginkan.

Sisanya, sebesar Rp400 ribu harus kamu tabung, investasi, atau menjadi dana darurat.

3. Mulai dari Menghitung Biaya Makan

Agar dapat memperkirakan berapa besar uang yang bisa kita tabung dan kita gunakan untuk jajan, hitunglah terlebih dulu biaya makan.

Soalnya, biaya tersebut lah yang paling penting.

Misalnya, kamu makan tiga kali sehari.

Setiap kali makan, anggaplah kamu menghabiskan sebesar Rp10 ribu.

Dalam satu hari, berarti kamu akan menghabiskan Rp30 ribu untuk makan. Lalu, kalikanlah sebulan.

Berarti, dalam satu bulan, kamu akan menghabiskan Rp900 ribu untuk makan.

Besaran ini tentu bisa menjadi lebih kecil lagi jika kamu bisa masak sendiri.

Nah, sebagian dari sisa uang gaji tersebut, bisa kamu alokasikan untuk menabung dan sebagian lagi untuk jajan.

4. Langsung Bayar Tagihan

Di hari pertama terima gaji, cobalah langsung gunakan untuk membayar biaya tagihan yang penting.

Mulai dari tagihan listrik, air, pulsa, dan lain-lain.

Jadi, walau nantinya uang jajan berkurang, setidaknya listrik tetap hidup dan bisa mandi setiap hari.

5. Hindari Pengeluaran yang Tidak Perlu

Sering kali kita menjadi boros bukan karena membeli sesuatu yang kita butuhkan, tetapi karena membeli gaya hidup.

Cobalah menunda membeli sesuatu yang tidak penting.

Misalnya, banyak di antara kita yang kerap tergoda untuk membeli baju atau sepatu baru.

Namun, jika baju yang kita miliki masih bagus, sebaiknya menunda keinginan tersebut, setidaknya sampai THR tiba.

Selain itu, jika kamu jarang menonton film atau serial, berhentilah berlangganan Netflix, Disney+, atau Amazon Prime.

6. Mencatat Pengeluaran

Setelah menerapkan alokasi 50:30:20, kamu harus tetap mencatat setiap pengeluaran.

Soalnya, terkadang kita membuat pengeluaran darurat ketika sakit atau saat harus membantu orang lain.

Bisa jadi juga, kita “lapar mata” sehingga jajan hal-hal yang tidak dibutuhkan.

Catatlah pengeluaran apa pun dan sekecil apa pun.

Hal ini bertujuan agar kita dapat menganalisis kondisi keuangan ketika besaran tabungan tidak sesuai ekspektasi kita.

Jadi, ke depannya, kita tidak akan melakukan kesalahan yang sama.

7. Pilih Investasi Paling Aman

Kata siapa investasi hanya untuk pengusaha berduit banyak?

Kita juga bisa mulai berinvestasi, meski kecil-kecilan.

Setelah menabung selama sekira satu tahun, kamu akan memiliki tabungan sebesar Rp4,8 juta hingga Rp5 juta.

Nah, jumlah tersebut sudah cukup untuk berinvestasi pada instrumen reksa dana pasar uang yang risikonya sangat rendah.

Selain itu, yang paling penting, jangan gunakan uang tersebut untuk judi slot, ya!

Judi bola juga jangan!

***

Itulah sejumlah cara mengatur uang gaji 2 juta per bulan yang bisa kamu coba.

Semoga Sobat Pekerja bisa mengelola gaji dengan baik dan rajin menabung, ya!

Nantikan artikel menarik lainnya, hanya di KelasPekerja.com, ya!