Dunia Kerja

Apa Itu Employer Branding dan Bagaimana Cara Membuatnya? HR Harus Tahu!

Kamu sering dengar istilah employer branding tidak, sih? Biasanya istilah ini sering disebut oleh para HR atau personalia di kantor.

Biasanya, istilah ini disebut ketika HR membahas mengenai situasi kantor, budaya kerja, dan proses perekrutan.

Secara umum, employer branding adalah usaha dari sebuah perusahaan untuk memperkenalkan lingkungan kerjanya sebagai tempat kerja yang baik, membantu karyawan berkembang, dan memfasilitasi karyawan dengan berbagai benefit.

Usaha ini ditujukan agar karyawan yang telah bekerja merasa betah dan juga menarik minat para talenta terbaik di bidang masing-masing untuk bekerja di sebuah perusahaan.

Dampaknya pun sangat terasa. Berdasarkan survei survei LinkedIn, sebanyak 61 persen dari total responden yang merupakan pencari kerja di bawah usia 40 tahun, akan mempertimbangkan untuk mengambil sebuah pekerjaan berdasarkan employer brand.

Terus, bagaimana cara membuat employer branding yang bagus? Kamu yang bekerja sebagai HR atau personalia, pasti ingin tahu, ‘kan?

Yuk, cek tips di bawah ini!

7 Cara Employer Branding yang Baik

1. Tentukan Persona

persona employer branding
sumber: Freepik.com/tirachardz

Sebelum memperkenalkan kantor kamu pada khalayak luas, tentukanlah persona yang akan ditunjukkan.

Persona ini akan menjadi karakter kamu ketika memperlihatkan suasana kantor atau prospek karier di perusahaan kamu.

Ada beberapa perusahaan memperkenalkan perusahaannya sebagai tempat yang asyik untuk kerja, tempat berkumpulnya gen Z memulai karier, atau bahkan sebagai perusahaan elite yang diisi karyawan dengan penghasilan tinggi.

Untuk menentukan persona, ada beberapa tips yang bisa kamu ikuti, di antaranya adalah:

  • Pastikan brand menampilkan kesan “mudah dijangkau”
  • Pastikan brand kamu mudah diingat
  • Menggunakan bahasa yang komunikatif dengan audiens

2. Gaya Presentasi

Tips ini masih berhubungan dengan poin pertama mengenai persona.

Setelah menentukan persona, tentukan juga bagaimana cara kamu mempresentasikan perusahaan sebagai tempat yang nyaman untuk bekerja.

Apakah kamu memilih menggunakan bahasa semi-formal untuk memikat gen Z, mengandalkan copywriting yang menarik di laman karier perusahaan, atau bergaya seperti seorang motivator yang mengobarkan semangat energi positif?

Gaya ini harus konsisten ketika diterapkan di laman website, media sosial, dan sesi wawancara langsung dengan calon pegawai.

Salah satu tips gaya berkomunikasi yang bisa kamu terapkan adalah pastikan menggunakan gaya komunikasi seperti manusia, bukan seperti robot.

Anggaplah akun perusahaan yang digunakan di berbagai platform dan media sosial itu sebagai manusia yang sedang berkomunikasi dengan manusia lainnya.

Soalnya, audiens pun pasti akan peka ketika kita menggunakan bahasa yang seperti robot.

Contoh:

Di media sosial seperti Instagram, daripada menggunakan kalimat seperti ini,

“Terima kasih telah menghubungi kami dan melamar di PT XYZ. Kami akan menghubungi Anda dalam 14 hari kerja,”

Kamu bisa menggunakan kalimat seperti ini,

“Terima kasih ya sudah mengabari kami. Surat lamaran kamu, sudah kamu terima, kok! Mohon ditunggu dua minggu ke depan, ya. Pasti akan kami update kelanjutan lamarannya!”

Lalu, jika ingin terlihat lebih formal di LinkedIn, kamu bisa menggunakan kalimat seperti ini,

“Surat lamaran kerja Anda sudah kami terima. Mohon ditunggu sekira dua minggu, ya! Kami akan segera menghubungi Anda melalui e-mail,”.

3. Membuat Rencana Strategis

strategi brand kantor
sumber: Freepik.com/rawpixel-com

Employer branding tidak bisa dilakukan begitu saja tanpa perencanaan yang matang.

Buatlah strategi yang selaras dengan visi perusahaan dan dapat menarik minat talenta-talenta terbaik.

Strategi tersebut harus kembali diuraikan dengan sebuah aksi yang dilakukan secara offline dan online.

Untuk strategi offline, kamu bisa menyusun rencana aktivitas bonding karyawan, upgrading karyawan kantor, atau SOP untuk proses rekrutmen.

Sementara untuk strategi online, evaluasilah konten yang terdapat di website dan media sosial.

4. Membuat Konten

Jangkaulah semua platform di mana para talenta terbaik negeri ini berada, mulai dari Instagram, TikTok, LinkedIn, hingga situs resmi perusahaan.

Buatlah perencanaan konten untuk masing-masing platform media sosial.

Soalnya, beda platform, beda gaya komunikasi, dan tentu beda pula konten yang akan disajikan.

Namun, yang pasti, kamu harus tetap konsisten dengan persona dan gaya komunikasi yang telah ditentukan.

5. Perhatikan Engagement

Setelah membuat konten, bukan berarti tugas kamu selesai.

Sebagai HR yang bertanggung jawab dalam employer branding, kamu juga harus memperhatikan engagement konten dengan audiens.

Audiens yang dimaksud di sini adalah karyawan yang telah bekerja di perusahaan kamu dan juga kandidat yang hendak melamar kerja ke perusahaan kamu.

Ajaklah kandidat mengenal perusahaan kamu. Jika ada yang bertanya mengenai peluang kerja di perusahaan kamu, jangan lupa jawab, ya!

6. Libatkan Karyawan

employer branding libatkan karyawan
sumber: Freepik.com/tirachardz

Untuk menarik perhatian calon karyawan atau kandidat, kamu juga bisa melibatkan karyawan yang saat ini bekerja di perusahaan kamu.

Misalnya, kamu membuat konten tentang karyawan yang bekerja dari rumah.

Lalu, mintalah karyawan menceritakan kesehariannya di rumah dan bagaimana bekerja dari rumah membantunya lebih produktif.

Cara lainnya, bisa juga dengan menampilkan sebuah kutipan inspiratif dari karyawan yang berprestasi atau baru saja meraih penghargaan karyawan terbaik di kantor.

7. Selalu Analisis

Setelah membuat rangkaian kerja dari perencanaan hingga eksekusi, tentu tidak lengkap jika tidak ada evaluasi.

Cobalah menganalisis hasil dari employer branding yang kamu buat.

Terus, coba cek kolom komentar di media sosial. Sentimen seperti apakah yang muncul?

Lalu, cek juga, setelah mengiklankan lowongan kerja, berapa banyak orang yang berminat mendaftar?

Itu baru soal audiens di luar kantor.

Kamu juga perlu menganalisis audiens di dalam kantor alias karyawan yang telah bekerja di perusahaan kamu.

Apakah mereka antusias dengan aktivitas di kantor, apakah mereka turut membagikan konten-konten yang dibuat HR, dan lain-lain.

Setelah menemukan kekurangan dari kampanye yang dibuat, segeralah membuat rencana untuk memperbaikinya.

Pentingnya Employer Branding

Mungkin ada beberapa di antara kamu yang bertanya, apakah employer branding ini penting? Terus, apa pengaruhnya buat perusahaan?

Berikut adalah beberapa alasan kenapa branding perusahaan sebagai tempat kerja yang baik itu penting:

  • Meningkatkan reputasi perusahaan
  • Menarik minat calon karyawan yang memiliki talenta sangat baik
  • Mengurangi biaya iklan lowongan kerja karena kandidat sudah mengenal perusahaan
  • Meningkatkan loyalitas karyawan
  • Menciptakan rasa bangga kepada karyawan yang telah bekerja di sebuah perusahaan

***

Itulah sejumlah cara melakukan employer branding yang bisa kamu coba.

Sudah kepikiran akan membuat branding perusahaan seperti apa?

Sambil mempertimbangkan branding seperti apa yang bagus, baca-baca artikel menarik lainnya di KelasPekerja.com, yuk!

Theofilus Richard

SEO Specialist & Content Writer || Formerly write for Tribun Jabar, 99.co Indonesia, Rumah123, and AlteaCare || Currently, write for Mitra Keluarga and FOR YOU at KelasPekerja.com!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *