Cara Beli Mobil dengan Gaji UMR yang Benar. Bukan Promo!
Banyak orang ingin membeli mobil karena menawarkan kemudahan untuk mobilitas. Namun sayangnya, keinginan membeli mobil sering terhambat oleh besaran gaji.
Umumnya, seseorang yang membeli mobil adalah orang yang sudah mapan atau memiliki gaji besar, setidaknya belasan juta rupiah setiap bulannya.
Hal ini terbilang masuk akal, karena dengan gaji sebesar itu, mereka sanggup membayar cicilan dan biaya perawatan mobil.
Lalu, bagaimana dengan pekerja bergaji UMR? Apakah mereka harus menghapuskan impiannya untuk membeli mobil?
Kalau mau dihitung-hitung, tidak juga, ya!
Teman-teman yang gaji UMR juga masih bisa beli mobil, kok!
Kuncinya adalah perhitungan keuangan yang detail. Yuk, simak cara beli mobil dengan gaji UMR berikut ini!
Hal yang Harus Diperhatikan sebelum Beli Mobil
Sebelum maju pada pembahasan cara beli mobil dengan gaji UMR, teman-teman juga harus memperhatikan kemampuan teman-teman lebih dulu.
Meski bisa beli mobil, tetap harus ada hal-hal yang tidak boleh dilupakan. Soalnya, teman-teman juga tidak mau ‘kan beli mobil tetapi malah tidak bisa makan atau malah dikejar debt collector?
Maka dari itu, perhatikan beberapa hal berikut sebelum beli mobil, ya!
- Pastikan tidak ada tunggakan utang
- Pastikan tidak ada cicilan barang lain (kredit HP, KPR, dan lain-lain)
- Pastikan telah menghitung biaya makan selama satu bulan
- Pastikan belum memiliki tanggungan (contoh: harus biayai orang tua, adik, atau anak)
- Hindari merencanakan pembelian mobil berbarengan dengan rencana pernikahan
- Pastikan kamu dan keluarga dalam kondisi sehat, sehingga tidak ada beban untuk membayar biaya berobat. Selain itu, pastikan juga semua anggota keluarga membayar iuran BPJS Kesehatan tepat waktu, ya!
Cara Beli Mobil Baru dengan Gaji UMR
Berikut adalah cara dan tahapan yang dapat teman-teman lakukan untuk membeli mobil dengan gaji UMR.
Sebagai catatan, perhitungan di bawah ini menggunakan perhitungan gaji UMR DKI Jakarta, yaitu sebesar Rp5 juta.
1. Menabung
Apabila kamu ingin membeli mobil sesegera mungkin, satu-satunya cara adalah membeli mobil dengan skema kredit.
Skema ini memang memudahkan. Namun, berhubung gaji teman-teman masih di angka Rp5 jutaan, tentu angka cicilan pun tidak bisa terlalu besar.
Nah, untuk memperkecil angka cicilan, teman-teman harus memperbesar biaya DP.
Maka dari itu, teman-teman harus rajin menabung.
2. Menghitung Kebutuhan Sehari-hari dan Biaya Lainnya
Ingat, mengejar impian untuk beli mobil bukan berarti kamu bisa mengabaikan kewajiban rutin, ya!
Sebagai contoh, jika kamu saat ini tinggal dan ngekos di Jakarta, berarti biaya makan sehari-hari, transportasi, dan kos tidak bisa dihilangkan.
Berikut adalah tabel berisi gambaran umum perhitungan biaya hidup di Jakarta dengan gaji UMR.
No | Item | Pemasukan | Pengeluaran |
1 | Gaji | Rp5.000.000 | |
2 | Kos | Rp1.000.000 | |
3 | Makan | Rp1.000.000 | |
4 | Transportasi | Rp500.000 | |
5 | Dana Darurat | Rp500.000 | |
Tabungan | Rp2.000.000 |
Dengan perhitungan di atas, diperkirakan kamu bisa menabung sebesar Rp2 juta, dengan catatan, kamu tidak memiliki tanggungan atau cicilan apa pun.
Berarti, jumlah uang sebesar Rp2 juta tersebut merupakan angka yang bisa ditabung untuk mengejar DP beli mobil.
Lalu, ketika DP sudah terkumpul, angka Rp2 juta tersebut akan menjadi angka yang digunakan untuk membayar cicilan mobil.
Hal ini juga menunjukkan bahwa kamu tidak bisa membeli mobil dengan cicilan lebih dari Rp2 juta.
3. Pilih Mobil
Dengan gaji UMR, jenis mobil baru yang paling realistis dibeli adalah jenis LCGC yang harganya di bawah Rp200 juta.
Beberapa contoh LCGC yang bisa kamu pilih di antaranya adalah sebagai berikut:
Mobil | Harga |
Daihatsu Ayla | Rp138.000.000 |
Datsun Go | Rp112.000.000 |
Honda Brio | Rp167.000.000 |
Toyota Calya | Rp164.000.000 |
Toyota Agya | Rp175.000.000 |
Daihatsu Sigra | Rp139.000.000 |
Suzuki S Presso | Rp169.000.000 |
4. Simulasi DP dan Cicilan
Dalam simulasi ini, KelasPekerja.com akan membantu kamu menghitung berapa besar DP dan cicilan yang harus kamu bayar untuk membeli jenis mobil seperti yang disebut di atas.
Umumnya, untuk kredit mobil, besar suku bunga cicilannya adalah 6%-10%. Namun, dalam simulasi kali ini, KelasPekerja.com akan mengambil angka yang banyak digunakan, yaitu 7%.
Lalu, tenor yang digunakan adalah tenor maksimal, yaitu 5 tahun atau 60 bulan.
Berikut adalah DP dan cicilan yang harus kamu bayar:
No | Mobil | Harga | DP (%) | DP | Cicilan |
1 | Daihatsu Ayla | Rp138.000.000 | 57% | Rp78.053.000 | Rp1.800.000 |
2 | Datsun GO | Rp112.000.000 | 58% | Rp64.957.200 | Rp1.462.000 |
3 | Honda Brio | Rp167.000.000 | 61% | Rp101.767.900 | Rp1.949.000 |
4 | Toyota Calya | Rp164.000.000 | 61% | Rp100.000.880 | Rp1.914.000 |
5 | Toyota Agya | Rp175.000.000 | 66% | Rp115.018.500 | Rp1.852.000 |
6 | Daihatsu Sigra | Rp139.000.000 | 57% | Rp78.570.300 | Rp1.793.000 |
7 | Suzuki S Presso | Rp169.000.000 | 66% | Rp111.207.300 | Rp1.789.000 |
Dari tabel di atas, teman-teman pasti sudah bisa menghitung ‘kan, berapa lama waktu yang harus digunakan untuk menabung dan berapa besar cicilan per bulannya nanti?
Cara Beli Mobil Bekas dengan Gaji UMR
Jika merasa bahwa mobil baru masih kemahalan, ada alternatif lain untuk kamu, yaitu beli mobil bekas.
Sebenarnya, untuk beli mobil bekas, bisa saja menggunakan kredit.
Namun, KelasPekerja.com menyarankan agar teman-teman mengurunkan niat tersebut.
Pasalnya, mobil bekas telah mengalami penyusutan harga jauh lebih besar dibandingkan mobil baru. Apabila kamu memaksakan skema kredit, bisa dibilang kamu akan rugi dua kali lipat.
Lalu, bagaimana cara yang baik untuk beli mobil bekas?
1. Menabung
Mau beli mobil apa pun, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menabung.
Bedanya, kali ini, kamu harus menabung sampai dengan sejumlah harga mobil yang ingin kamu beli.
2. Menghitung Kebutuhan Sehari-hari dan Biaya Lainnya
Untuk perhitungan kebutuhan sehari-hari dan biaya lainnya, masih sama seperti pada subpembahasan sebelumnya.
Dari gaji sebesar Rp5 juta, kamu harus mengalokasikan untuk kos Rp1 juta, makan Rp1 juta, dana darurat Rp500 ribu, dan transportasi Rp500 ribu.
Dengan begitu, setiap bulannya, kamu bisa menyisihkan Rp2 juta sebagai tabungan untuk membeli mobil.
3. Memilih Mobil
Pilihan mobil bekas tentu ada banyak. Namun, sebagai saran, hindarilah mobil dengan usia terlalu tua atau mobil dengan biaya perawatan serta pajak yang mahal.
Lalu, jika ingin mobil berkualitas dengan harga miring, pilihlah mobil yang diproduksi awal tahun 2000-an.
Berikut adalah beberapa rekomendasi mobil bekas dengan mesin yang bandel dan harga bersahabat.
Sebagai catatan, harga di bawah harga median dari harga pasaran, ya! Harga aslinya bisa jadi lebih tinggi atau lebih rendah, tergantung dari kondisi dan usianya.
Mobil | Harga |
Hyundai Atoz | Rp45.000.000 |
Hyundai Accent | Rp40.000.000 |
Hyundai Avega | Rp55.000.000 |
Hyundai Getz | Rp50.000.000 |
Katana | Rp65.000.000 |
Toyota Yaris | Rp90.000.000 |
Toyota Avanza | Rp87.000.000 |
Daihatsu Xenia | Rp77.000.000 |
Peageot 206 | Rp54.000.000 |
Suzuki Karimun | Rp52.000.000 |
Kia Rio | Rp95.000.000 |
Lancer | Rp55.000.000 |
Honda Civic | Rp89.000.000 |
Honda City | Rp80.000.000 |
4. Jangan Survei Mobil Sendiri
Karena mobil bekas adalah mobil yang sudah digunakan oleh pemilik sebelumnya, kita tidak mengetahui bagaimana cara mereka merawatnya.
Maka dari itu, kesulitan dalam membeli mobil bekas adalah pada saat hendak memilihnya.
Jangan sampai kita membeli mobil dalam keadaan rusak dan tak layak jalan.
Untuk meminimalisasi kemungkinan membeli mobil tak layak jalan, pergilah survei mobil bersama teman yang mengerti otomotif.
Jika tidak ada teman yang mengerti otomotif, pakailah jasa montir untuk membantu kamu meninjau kelayakan mobil.
5. Simulasi Durasi Menabung
Karena kamu akan membeli mobil dengan tunai, artinya kamu harus menabung sampai mendapatkan uang sejumlah harga mobil.
Berikut adalah perkiraan lama menabung jika membeli mobil bekas.
Mobil | Harga | Tabungan per bulan | Waktu Menabung (bulan) | Waktu Menabung (tahun) |
Hyundai Atoz | Rp45.000.000 | Rp2.000.000 | 22,5 | 1,9 |
Hyundai Accent | Rp40.000.000 | Rp2.000.000 | 20,0 | 1,7 |
Hyundai Avega | Rp55.000.000 | Rp2.000.000 | 27,5 | 2,3 |
Hyundai Getz | Rp50.000.000 | Rp2.000.000 | 25,0 | 2,1 |
Katana | Rp65.000.000 | Rp2.000.000 | 32,5 | 2,7 |
Toyota Yaris | Rp90.000.000 | Rp2.000.000 | 45,0 | 3,8 |
Toyota Avanza | Rp87.000.000 | Rp2.000.000 | 43,5 | 3,6 |
Daihatsu Xenia | Rp77.000.000 | Rp2.000.000 | 38,5 | 3,2 |
Peageot 206 | Rp54.000.000 | Rp2.000.000 | 27,0 | 2,3 |
Suzuki Karimun | Rp52.000.000 | Rp2.000.000 | 26,0 | 2,2 |
Kia Rio | Rp95.000.000 | Rp2.000.000 | 47,5 | 4,0 |
Lancer | Rp55.000.000 | Rp2.000.000 | 27,5 | 2,3 |
Honda Civic | Rp89.000.000 | Rp2.000.000 | 44,5 | 3,7 |
Honda City | Rp80.000.000 | Rp2.000.000 | 40,0 | 3,3 |
Gaji UMR, Beli Mobil Baru atau Mobil Bekas?
Sebenarnya tidak ada yang salah dari pilihan kamu.
Hal yang harus kamu perhatikan adalah kemampuan kamu dalam membayar cicilan per bulannya.
Kamu juga harus memperhitungkan risikonya secara baik.
Selain mempertimbangkan faktor keuangan saat ini, pertimbangkan juga faktor keuangan di masa mendatang.
Perkirakanlah, apakah selama kamu menabung untuk DP atau mencicil mobil ini, memiliki rencana keuangan yang lain atau tidak.
Apabila hendak merencanakan hal lain, semisal membeli rumah atau menabung biaya pernikahan dalam waktu lima tahun ke depan, sebaiknya membeli mobil bekas saja.
Pasalnya, durasi menabung untuk membeli mobil bekas, tidak lama. Dengan begitu, setelah membeli mobil, kamu bisa langsung merencanakan tabungan untuk beli rumah atau menikah.
Sementara, jika tidak memiliki rencana dalam waktu 5-10 tahun ke depan, tampaknya membeli mobil baru dengan skema kredit, masih bisa dijalani.
***
Itulah cara yang bisa kamu lakukan untuk membeli mobil dengan gaji UMR dan simulasinya.
Semoga artikel ini bisa jadi bahan pertimbangan kamu sebelum membuat keputusan, apakah akan membeli mobil atau tidak.
Jangan lupa simak artikel menarik lainnya, hanya di KelasPekerja.com, ya!